Kamis, 08 Maret 2018
Kalian pernah ngerasa sendiri? Kalian pernah merasa disingkirkan? Ataupun itu, rasanya sakit,sedih campur aduk. Itu yang saya rasakan. Saya berharap ketika saya lulus sekolah nanti diluar sana saya tidak pernah bertemu seseorang yang seperti sekarang. Mereka yang diam diam memaki saya, menghina saya, membenci saya. Mereka memang menyembunyikan akan tetapi dari sikap mereka tidak bisa disembunyikan. Entah saya ini memang manusia yang tidak diinginkan atau saya yang salah, sehingga mereka membenci saya. Jika saya memang salah kenapa tidak membicarakan kepada saya bukan ke orang lain sehingga mereka menilai saya dari ucapan seseorang yg membenci saya. Jika saya melakukan kesalahan saya sadar. Bahkan saya sampe berkata pada diri saya sendiri, dan saya mencoba memperbaiki. Tapi semua percuma.
Rabu, 07 Maret 2018
Kesendirian.
Ya yang saya rasakan pada saat ini kesendirian, saya bukan orang yang terbuka. Jika saya terbuka yang saya ceritakan hanya hal-hal yang sungguh tidak penting. Saya kini merasa kesepian, bagaikan hidup diruangan yang berada ditengah hutan. Begitu gelap,sunyi,sepi. Saya selalu merasa sendiri itu hal yang menyenangkan, karena dengan saya menyendiri tidak ada orang yang tau semua hal tentang saya, membicarakan saya. Saya tidak suka dengan orang orang diluar sana. Bahkan ketika saya mencoba untuk berbaur ingin merasakan yang katanya banyak teman atau hidup dikerumunan orang itu bahagia. Tetapi yang saya dapatkan? Semua orang benci saya, tanpa saya tau apa kesalahan saya. Saya mencoba memperbaiki apapun itu tetapi tetap saja, mereka hanya menemani saya mungkin karena kasihan. Sungguh saat ini saya merasa tidak punya siapa-siapa. Bahkan orang tua saya pun? Saya tidak dekat, saya gabisa cerita yang saya rasakan kepada kedua orang tua saya apa lagi saudara-saudara saya. Karena menurut saya becerita itu hanya membuat mereka nambah masalah. Tetapi saya sadar hidup sendirian itu tidak mungkin, maka dari itu saya selalu mencoba walaupun orang tetap tidak suka pada saya. Sampai sekarang pun saya tidak memiliki teman, teman yang benar benar mengerti dengan keadaan diri saya, apapun itu. Ketika saya nyaman dengan dia, dia tdk nyaman dengan saya. Saya hanya berharap semoga nanti saya bisa mempunyai keluarga kecil yang sayang dengan saya. Bukan org2 diluar sana dengan memasang muka fake mereka seakan2 mereka suka akan kehadiran saya. Saya pernah berfikir apa saya menjijikan itu? Tapi saya slalu merasa saya punya tuhan saya tidak sendiri, tuhan selalu setia mendengarkan saya. Tidak seperti teman teman saya. Buat kalian jangan sampe pernah merasakan apa yang saya rasakan. Karena benar benar tidak enak. Berbaurlah walaupun ia tak suka, buatlah ia suka dengan kalian.
Senin, 05 Maret 2018
Jangan mengabaikan diri sendiri
Ketika saya menjumpai banyak umat manusia diluar sana berbagai macam karakter. Ada seseorang yang slalu meningatkan saya dan teman saya akan hal kebaikan. Karena kami sekelempok manusia yang berperilaku semaunya. Seorang tersebut slalu berkata dengan semua yang ia ketahui, yang ia dengar, pelajari, dsb. Akan tetapi tanpa mereka pahami, kerjakan dengan baik, dll. Mereka slalu berkata ketika manusia diberitahu akan sesuatu hal lalu mengabaikan itu dibenci oleh tuhannya. Dan di situ kami bukanlah mengabaikan, bahkan kami sangat berterima kasih telah mengajari tentang hal kebaikan. Disini kami hanya ingin bukti apakah ia bisa melakukan apa yang ia katakan? Ia hanya mengerti tanpa memahami lebih dalam, ia hanya mendengarkan tanpa melakukan, ia hanya mempelajari tanpa mempraktekan, bahkan ia menyampaikan untuk orang lain tanpa sadar dirinya diabaikan. Terdapat pada surat QS. Al-Baqarah ayat 44 "kamu menyuruh orang untuk melakukan kebajikan, akan tetapi kamu melupakan diri kamu sendiri, kamu mempelajari kitab, bukan kah kamu mengerti?" kurang lebih seperti itu. Jadi dapat disimpulkan jika kamu ingin mengajarkan kebajikan , ajaklah orang itu untuk mengerjakan bersama-sama bukan hanya kamu menasehati lalu kamu tidak mengerjakan. Jika kamu menasehati dan dirimu sendiri melanggar, orang yang dinasehati pun mengabaikan mu. Jangan sampai diri kamu salah menyampaikan karen sikap kamu. Yang sangat jauh berbeda dari mulut mu, hati mu, dan perilaku mu.
Langganan:
Komentar (Atom)